Malanginside

12 September 2008

Benarkah?

Walking blog sambil ngabuburit emang seru juga ya, tau2 udah maghrib lagi. Pekerjaan udah beres semua tinggal pulang dan di sambut istri tercinta di rumah. Eeh, pas gue walking blog ada nih artikel menarik dari blog seorang wanita cantik. sepertinya dia lagi ngomel sendiri di webnya. tapi setelah gue baca baca neh artikel sepertinya ok juga tuh, ngomel2 sendiri! ah perempuan!!!
Banyak teman dan juga termasuk my sisters pernah nyebut kalo aku nih feminist. Setiap mendengarkan “tuduhan” itu, aku jadi selalu kepikiran, “Am I? What is a feminist? Aku benci konsep wanita merokok, so Am I still a feminist?”. Tapi yaaah… sampe situ aja, ga pernah kepikiran lama, n ga kepikiran sama sekali utk googling definisi feminist.

Ada teman dan juga termasuk my sisters pernah nyebut kalo aku nih feminist. Setiap mendengarkan “tuduhan” itu, aku jadi selalu kepikiran, “Am I? What is a feminist? Aku benci konsep wanita merokok, so Am I still a feminist?”. Tapi yaaah… sampe situ aja, ga pernah kepikiran lama, n ga kepikiran sama sekali utk googling definisi feminist.

Until to night, aku berdebat seru tentang “kodrat wanita” ato “kodrat wanita Madura” dengan suamiku. Hebat…., begitu beratnya beban yang ditanggung oleh wanita karena definisi “kodrat wanita” yang aku belum tau siapa yang membuat. Sebenarnya apa sih kodrat seorang wanita? Kodrat wanita pada umumnya tanpa ada referensi jelas:
- melahirkan
- masak & cuci piring
- nyuci n nyeterika
- bersih-bersih rumah, termasuk pekarangan, kaca jendela, dll
- melayani suami di dapur, Kasur dan kamar
- patuh dan tidak pernah protes pada apapun perkataan suami
- mau diperlakukan seenaknya oleh ibu mertua demi menjaga perasaan suami
- tiap suami pulang kantor, bikinin teh, lepas sepatunya, n mijat punggungnya
- tidak boleh merasa capek tiap suami “membutuhkan”
- harus SELALU tampil cantik, walopun lg berkutat dengan bumbu dapur ato mencret anak tp teteup harus wangi
- ga boleh gemuk walopun habis melahirkan ato stress melayani suami membuat kita pengen ngemil terus2an
- harus pintar ngatur keuangan keluarga
- HARUS PINTAR JUGA NYARI DUIT
- harus berwawasan luas, so suami punya teman sharing yg nyambung
- chk chk chk…. ntar klo aku tulis semua, pasti ga akan selesai sampe besok pagi!
—-> Kesimpulannya: kodrat wanita adalah melayani, melayani, n melayani tanpa pamrih, protes, n tanpa minta dilayani kembali!

Sekarang kita bandingkan dengan kodrat pria:
- ke kantor utk nyari uang (berapa persen sih pria di dunia yg ke kantor dan bisa menghasilkan duit yg cukup utk keluarga???? No offense, just fact.)
- pulang kantor, nyampe rumah harus dibikinin teh, dibukain sepatunya, n dipijat karena katanya mereka capek nyari duit!!!! Fyi, wanita juga harus ikut nyari duit n banting tulang bersihkan rumah tp ga boleh komplen capek, boro2 minta dipijat!
- sebenarnya apa sih yg DIKERJAKAN KEBANYAKAN PRIA di kantor?
* ngopi
* duduk n bengong di depan kompie
* chating ato friendster
* baca koran
* mostly men: NGGOSIPIN CEWE, GA PEDULI PRIA ITU MASIH MUDA ATO UDAH KAKEK-KAKEK pasti tetep aja hobi NGGOSIP TENTANG DADA ATO PANTAT CEWE!
* meeting n meeting, tanpa ada action! hanya senang aja ngumpul2 sambil ngomong selama minimal 3 jam!
* chk chk chk…. seharian hanya ngerjakan itu tapi nyampe rumah ngakunya capek n harus dipijat
* huahaha…..
——> Kesimpulannya: kodrat pria adalah utk dilayani, dilayani, n dilayani tanpa boleh dikomplen, n tanpa tanggung jawab utk melayani

Jika kita bandingkan kodrat wanita n pria di atas, berat banget hidup sebagai wanita khan? Tapi coba kita bandingkan dengan kodrat wanita dan pria.

Kodrat wanita: harus menahan sakit ketika melahirkan
Kodrat pria : akan bersusah payah untuk menafkahi keluarga

Apakah wanita pernah mengeluh betapa sakitnya melahirkan? Yg bisa dilakukan wanita hanya menjerit ketika rasa sakitnya datang

Apakah pria sering mengeluh capek banget sepulang dari kantor? Ho ho…. u bet!

Trus, kenapa kodrat wanita n pria yg berkembang di masyarakat sangat berbeda dengan dengan yang tertulis? Mengapa pria harus dan begitu ingin dilayani? Mengapa pria membuat definisi kodrat2 spt tsb di atas? Mengapa hak wanita begitu dibatasi???
Aku jadi berpikir, tidak dikodratkan bahwa wanita akan bersusah payah untuk menafkahi keluarga, so artinya jika wanita nyari duit, maka dia akan lebih mudah untuk jadi sukses daripada pria. Suatu saat maka wanita akan lebih kaya daripada pria. So, apalagi donk fungsi pria kecuali sebagai bank sperm? Women can even buy it! Menyadari hal ini, so mungkin pria-pria pintar di masa lalu mulai membuat batasan-batasan untuk wanita, dan sejak saat itu mereka mulai menindas hak wanita. Chk chk chk… begitu pengecutnya kah pria? Yup, terutama pria yg ke kantor hanya utk ngopi n nggosipin dada n pantat cewe!

Sekelompok wanita kemudian mulai mengeluarkan ide tentang feminism. Ada banyak pengertian tentang feminism jika kita google. Banyak juga pengertian jelek tentang feminism ini yg dilontarkan para pria. Bahkan ada yang mendefinisikan feminist as “fat ugly women who can’t get laid by men!” Oh no…. such a pig he is! Tapi inti dari feminism adalah konsep bagi seorang individu untuk mendapatkan hak dan perlakukan yang sama tanpa memandang jenis kelamin. Dan seorang wanita yang menganut konsep ini dapat dikatakan seorang feminist. Dan karena konsep ini sekarang tanpa ragu aku dapat mengatakan, “Yep, i am a feminist.”

Sebagai seorang feminist, maka definisi kodrat2 wanita dan pria yg beredar di masyarakat tidak berlaku buatku, artinya:
- Wanita juga ingin dilayani
- Wanita juga merasa capek pulang dari kantor, nyampe rumah juga pengen dibikinin teh n dipijat.
- Bersih-bersih rumah tuh capek tau, so bantuin donk!
- dll, yang intinya bahwa wanita ingin diperlakukan sama.

Terus terang, melayani suami bukanlah suatu hal yang berat, justru merupakan hal yang dapat menyenangkan hati seorang istri jika melihat wajah senang suaminya. Tetapi tuntutan dan keharusan untuk melakukan itu tanpa memandang bahwa wanita adalah juga manusia, itulah yg membuatnya terasa sangat berat. Wanita juga seorang manusia yang kecapekan setelah selesai mencuci, masak, nyapu, ngepel, dan ngurusin anak. So wanita juga pengen dibikinin teh, dipijat, ato hanya sekedar diceritain yg lucu-lucu utk meringankan rasa capeknya. Wanita juga pengen suami bisa dijadikan tempat sharing tentang fashion, belanja, make-up, gossip ibu2, so have a little knowledge. Wanita juga seorang individu yang punya keterbatasan. Jika wanita memang terlahir utk tidak pintar masak, seharusnya pria dapat menhandle tugas masak, bukan malah komplen n banding2in dengan istri orang lain. Wanita juga pengen didengarkan, dimanja, and diperlakukan seperti seorang pria pengen diperlakukan.

Intinya, wanita adalah seorang manusia, seorang individu yang ingin diperlakukan seperti layaknya seorang individu diperlakukan tanpa membedakan gender. So, yup…. I am that woman. I am a feminist.

posted by Dimas at 1:30 PM

<< Home