Malanginside

29 August 2008

Peranan Wanita dalam keluarga

Peranan perempuan dalam keluarga adalah tergantung dari fungsi perempuan dalam keluarga itu sendiri.
Perempuan bisa berfungsi sebagai anak, Ibu, menantu, mertua, adik, kakak dan istri, seperti yang sudah disebutkan diatas tadi.

Perempuan sebagai anak dalam keluarga, biasanya akan mulai mempelajari peranannya sebagai calon ibu dan istri ketika ia melihat bagaimana ibunya menjalankan fungsinya sebagai ibu dan istri.


Banyak hal yang bisa dipelajari oleh anak perempuan ini, secara praktisnya mungkin dengan ikut menjalankan kewajiban-kewajiban ibunya di dalam mengatur kebersihan rumah, di dalam memasak, dan lain-lainnya. Bila ibunya adalah perempuan bekerja, mungkin bisa mempelajari bagaimana cara mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Perempuan sebagai ibu dalam keluarga, idealnya menjadikan dirinya teladan yang bisa dicontoh anak perempuannya dalam segala hal yang dilakukannya di dalam urusan rumah tangga.

Perempuan sebagai menantu dalam keluarga, idealnya menjadikan keluarga suaminya sebagai keluarga kedua, dan memperlakukan kedua keluarga dengan sama baiknya, karena bila kita menikah, kita menikah tidak hanya dengan orang yang bersangkutan, tetapi juga dengan keluarganya. Ibunya adalah ibu kita juga, ayahnya adalah ayah kita juga.

Perempuan sebagai mertua di dalam keluarga, idealnya harus bisa menyadari bahwa ia sudah “diluar” kehidupan anaknya, dan berfungsi hanya sebagai penasehat dan bukan yang ikut menentukan jalan pernikahan anaknya. Mertua yang baik adalah yang mendukung pernikahan anaknya di dalam doa serta memberikan bantuan nasehat, dan lainnya bila diperlukan.

Perempuan sebagai adik / kakak dalam keluarga, berperan sebagai saudara yang saling memperhatikan , saling mendukung dan saling menghargai sebagai sebuah keluarga.

Perempuan sebagai istri dalam keluarga, berperan sebagai penolong, teman hidup pasangannya di kala suka dan duka. Melayani suami bisa disebut hak kita sebagai istri, bisa juga disebut sebagai kewajiban kita sebagai istri. Istri juga adalah teman berbagi dan teman untuk mendiskusikan segala sesuatunya sebelum keputusan diambil oleh suami sebagai kepala rumah tangga.

Perempuan sebagai istri juga harus tunduk dan taat kepada suami dengan sikap hati yang benar. Artinya, sebagai istri mungkin pendapat kita kadang berbeda, tetapi bila keputusan sudah diambil kita harus mendukung keputusan tersebut, karena di sebuah kapal hanya ada satu nahkoda dan di dalam pernikahan hanya ada satu kepala keluarga. Keep it simple.

Lanjutan...
posted by Dimas at 3:53 PM

Ilmiah pun mengatakan,wanita...

Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai
makhluk jasmani dan rohani yang diperlengkapi dengan akan budi dan kehendak
merdeka, kedua macam insan itu mempunyai persamaan yang hakiki. Keduanya
adalaah pribadi yang mempunyai hak sama untuk berkembang. Namun dalam
kenyataannya, baik di negara maju maupun di negara berkembang, wanita dianggap
sebagai warga negara kelas dua II, yang selalu mengalami kesulitan untuk dapat
menikmati hak yang dimilikinya.


Jawaban untuk pertanyaan sejak kapan wanita dikategorikan sebagai
“kelamin kedua II” yang berada di bawah subordinasi pria, antara lain dapat dicari
pada pelacakan kaum arkeolog yang meneliti kehidupan dan kebudayaan penduduk
pada zaman pra-sejarah. Di antara hasil penelitian zaman paleolitikum, sebuah
periode yang sangat panjang dan berakhir pada sekitar tahun 12.000 S.M.,
penduduknya adalah pengumpul pangan dan pemburu hewan serta ikan (Lucas,
1953). Mengingat mata pencaharian utamanya sebagai pemburu (hunter), maka
Washburn dan Lancaster (1968) memunculkan konsep Man the Hunter yang
menunjukkan bahwa hanya pria saja yang melakukan pekerjaan berburu. Akibatnya
banyak antropolog mengartikan istilah man (= manusia) sinonim dengan male (=
laki-laki). Dalam hal ini berburu tidak hanya merupakan aktivitas ekonomi,
melainkan sebagai keseluruhan pola aktivitas kehidupan kaum pria (Reiter, 1975).
Selanjutnya untuk mendukung argumen bahwa berburu itu penting bagi
kaum pria, Washburn dan Lancaster (1968) mengingatkan bahwa kaum laki-laki
pada zaman modern pun mempunyai arti ekonomis. Berburu digambarkan sebagai
kegiatan laki-laki untuk dibedakan dari wanita. Konsep Man the Hunter itu akhirnya
menggiring kita pada kesimpulan bahwa kaum laki-laki memiliki postur tubuh yang
kekar dan kuat, rasional, dan bersifat agresif, sehingga mampu berburu hewan liar
secara kasar dan membunuhnya. Kiranya dapat disebutkan bahwa domination rape
merupakan kejahatan perkosaan oleh kaum pria dikarenakan ingin menunjukkan
kekuasaan atau superioritasnya sebagai laki-laki terhadap wanita dengan tujuan
akhir penaklukan sebagai seksual. Sebaliknya wanita dianggap sebagai kaum yang
lemah, emosional, memerlukan perlindungan, kurang inisiatif, kurang dinamis, lebih
pasif dan lebih submitif daripada pria.
Sebagai pemburu, kaum laki-laki mendapatkan kemajuan kultural yang jauh
lebih banyak daripada yang diperoleh kaum wanita. Hal ini dikaitkan dengan cara
mereka berburu secara kelompok ke tempat-tempat yang cukup jauh. Agar supaya
usaha mereka itu berhasil baik, maka mereka belajar bekerjasama, mengembangkan
teknik berburu dengan menciptakan alat-alat baru dan senjata, meningkatkan
keterampilan berkomunikasi dan berorganisasi. Mereka juga mulai menggunakan
bahasa dan menghasilkan benda-benda kesenian, walaupun dalam bentuk yang
sangat sederhana. Menurut Gough, seorang antropolog, pada waktu itu telah
©2003 Digitized by USU digital library 2
berbentuk keluarga. Wanita dan anak-anak tidak ikut berburu dan mereka tinggal di
tempat kediamannya, mencari dan mengumpulkan makanan dari tempat yang tidak
berjauhan. Hidup mereka sedikit banyak tergantung pada laki-laki pemburu yang
datang dengan membawa basil buruannya yang kaya protein (Reiter, 1975).
Sebuah revolusi terjadi pada sekitar tahun 6.000 S.M. dan mulailah zaman
neolitikum, atau zaman baru. Mata pencaharian sebagai pengumpul pangan dan
berburu hewan serta ikan mulai ditinggalkan, diganti dengan cara bertanam bahan
makanan dan buah-buahan serta beternak. Perubahan besar dalam kebudayaan ini
tidak hanya terbatas pada bidang agraris dan peternakan saja, melainkan juga
dalam kegiatan lain. Di antaranya timbulnya perdagangan, adanya penemuanpenemuan
baru yang memungkinkan perluasan kehidupan ekonomi dengan
membuat perahu-perahu, penemuan-penemuan roda, sehingga orang mampu
membawa barang-barang berat dari jarak jauh, selanjutnya penemuan bajak yang
membawa kemajuan besar dalam bidang pertanian (Lucas, 1953).
Kemajuan dalam berbagai bidang itu memantapkan pembagian kerja
berdasarkan seksual, yang akarnya telah tumbuh pada zaman paleolitikum. Kaum
laki-laki secara leluasa melakukan aktitivas dalam kehidupan publik, berarti peran
yang dilakukan memungkinkan dirinya untuk berkembang. Sebaliknya kaum wanita
semakin disibukkan oleh pekerjaan rumah tangga, menjaga dan membesarkan anakanak,
mengurus ternak, membakar roti, membuat dadih susu, keju dan mentega
dari susu sapi atau kambing (Reiter, 1975). Melihat keunggulan kaum laki-laki itu,
kaum wanita mulai dihinggapi perasaan inferior.
Pembagian kerja berdasarkan seksual itu berlaku secara universal dan
berlangsung sejak zaman pra-sejara, melewati zaman kuna, zaman abad-abad
pertengahan, zaman kapitalis-merkantilisme sampai pada zaman masyarakat
industrial. Walaupun sudah hidup pada zaman maju, namun kehidupan wanita masih
banyak yang berputar sekitar kehidupan rumah tangga. Pada zaman maju itu makin
besar ketergantungan ekonomis kaum wanita pada pria, karena suami bekerja
mendapatkan gaji yang dipakai untuk biaya seluruh kebutuhan keluarga. Sebaliknya
wanita yang bekerja dalam rumah tangga tidak menghasilkan uang. Perasaan
inferior pada wanita semakin bertambah dan sebab utamanya adalah faktor
keterasingan yang membuat perkembangan kepribadiannya tidak terangsang.
Di kalangan para ahli filsafat pembagian kerja secara seksual itu menarik
perhatiannya. Menurut Aristoteles (384-422 S.M.), seorang intelek terbesar zaman
Yunani kuna yang dikenal sebagai ahli filsafat dan ilmuwan, berpendapat bahwa
wanita adalah "Laki-laki yang tidak lengkap". Pendapat ini dapat dihubungkan
dengan istilah famulus (Latin) atau family (Inggris), yang mula-mula berarti budak
domestik. Familia berarti sejumlah budak yang dimiliki seorang laki-laki dewasa,
termasuk di dalamnya anak-anak dan istri. Wanita digolongkan dalam kelompok
yang dikuasai oleh laki-laki, karena jiwanya dianggap tidak sempurna. Oleh sebab itu
dapatlah dimengerti bahwa dalam pelaksanaan demokrasi di Yunani kuno pada
sekitar tahun 5000 S.M., kaum wanita, sama seperti yang berlaku pada anak-anak
dan budak, tidak mempunyai hak memilih.
Para ahli filsafat abad XVIII dan XIX antara lain Kant (1724-1804) dan
muridnya, Fichte (1762-1814), juga Schopenhauer (1788-1860) dan menganggap
bahwa kaum wanita lebih lemah daripada pria, sebab itu wajar kalau tempat mereka
di rumah. Mill (1806-1873), tokoh pemikir Inggris yang berhaluan liberal,
mendasarkan pendapatnya pada falsafah liberal, yaitu bahwa semua orang
©2003 Digitized by USU digital library 3
diciptakan dengan hak-hak yang sama, dan setiap orang harus mempunyai
kesempatan yang sama untuk memajukan dirinya. Dalam melaksanakan kebebasan
mengembangkan bakat, wanita memilih rumah tangga, sedang kaum laki-laki
memilih kehidupan publik atau profesi.
Montagu (1971) mengemukakan bahwa sifat-sifat psikologis dan sosial wanita
membuktikan wanita lebih unggul daripada laki-laki. Selain itu terdapat fakta-fakta
yang membuktikan bahwa wanita adalah organisme yang secara biologis lebih
unggul, unggul dalam arti menikmati nilai kelangsungan hidup (survival) yang lebih
tinggi daripada pria berkat sifat-sifat biologisnya. Fakta-fakta itu seharusnya dapat
melenyapkan mitos inferioritas fisik wanita terhadap pria. Kekuatan otot tidak boleh
dikacaukan dengan kekuatan komposisi dan menurut komposisinya wanita adalah
kelamin yang lebih kuat (Montagu, 1971).
Tokoh lain, Freud (1856-1939), pendasar ajaran psycho-analisis,
mengemukakan bahwa dunia adalah dunianya pria. Wanita diukur dengan
kacamata: apa yang berlaku bagi pria dan apa yang ditentukan oleh pria. Pandangan
Freud ini dikenal sebagai phallocentric, karena penekanannya pacta organ kelamin
pria sebagai sumber kekuasaan (Sadli, 1988).
Pemikiran teoritis di atas menunjukkan bahwa masalah wanita dalam
hubungannya dengan pria mencakup dua bagian. Pertama, pemikiran yang
dipengaruhi oleh pendekatan biologis (nature) yang tidak memberi pertimbangan
pacta unsur sosial-budaya. Ini berarti bahwa faktor-faktor luar hampir tidak
berpengaruh sarna sekali. Kedua, pemikiran yang dipengaruhi oleh pendekatan
sosial-budaya yang mempertimbangkan peranan yang besar dari kekuatan-kekuatan
luar. Kedua bagian itu merupakan kutub-kutub yang sulit dipertemukan dan
merupakan sumber diskusi atau perdebatan.
Sesudah secara sepintas dikemukakan mengenai akan adanya pembagian
kerja secara seksual dan beberapa pendapat para ahli pikir, maka uraian berikut ini
dibatasi pada perlakuan orang tua terhadap anak-anaknya dalam rumah tangga.
Pembahasan mengenai hal ini tidak dapat lepas dari struktur masyarakat tempat
keluarga-keluarga itu berada.
Marshall, peneliti status dan peranan wanita Skotlandia sejak abad XI sampai
abad XX, membagi wanita di negeri itu menjadi dua kategori. Pertama, the passive
Women yang berlangsung cukup lama dan berakhir pada tahun 1830. Kedua, the
active Woman yang dimulai sejak tahun 1830 (Marshall, 1983). Pembagian Marshall
ini kiranya dapat diterapkan di negara-negara lain, baik negara maju maupun negara
berkembang, dengan catatan bahwa awal periode the active Women itu tidak sama.
Di Amerika Serikat, bangkitnya wanita untuk membela kaumnya lebih dulu dari
sahabat-sahabatnya di Eropa. Gerakan Feminisme di negeri itu dengan tujuan
memperjuangkan hak-hak bagi kaumnya seperti yang dinikmati oleh kaum pria,
diawali dengan pekerjaan mendirikan College di New York didirikan pada tahun 1823,
di Massachusset pada tahun 1837, kemudian diikuti dengan yang lain. Mula-mula
College untuk anak-anak perempuan itu dicemooh oleh kaum pria yang disebutnya
sebagai She College (Lucas, 1953). Di Skotlandia gerakan semacam itu dimulai pada
tahun 1830, sedang di Inggris berlangsung lebih kemudian.
Inggris pada waktu pemerintahan Ratu victoria (1837-1901) merupakan
periode yang menyenangkan bagi kaum pria, karena mereka aman dalam kubu
infallibilitas-nya (= sifat tidak dapat salah). Mereka sangat pasti terhadap
©2003 Digitized by USU digital library 4
superioritas jenis kelaminnya dan inferioritas kaum wanita. Sebagai ilustrasi dapat
disertakan disini bahwa Ratu Victoria pernah marah sekali terhadap siapa pun yang
membaca, menulis dan menggabung pada gerakan yang memperjuangkan "Hak-hak
Wanita". Ratu berpendapat bahwa Tuhan menciptakan laki-laki berbeda daripada
wanita, sebab itu dibiarkan mereka tetap pada kedudukannya masing-masing
(Bowman, 1954). Di negara berkembang pada umumnya, termasuk Indonesia,
peranan wanita baru dimulai sejak abad XX.
Pada periode Wanita Pasif, kehidupan wanita berputar disekitar kehidupan
rumah tangga. Tujuan wanita seakan-akan hanyalah untuk menikah dan
membangun rumah tangga, oleh karena itu anak gadis tidak sempat memiliki citacita.
Mereka tidak mengenal masa remaja, karena sesudah berusia sekitar dua belas
tahun mereka telah berumah tangga. Calon suami ditentukan oleh orang tuanya,
terutama oleh ayahnya (Marshall, 1983; Kartini, 1979). Sesudah menikah hampir
seluruh kehidupannya disibukkan oleh pekerjaan rumah tangga.
Di kalangan tingkat tinggi pola kawin muda untuk anak-anak perempuan
juga sering dilakukan. Banyak diantara perkawinan itu, terutama yang berlaku pada
putri-putri raja, menggunakan dasar kepentingan diplomatik yang menguntungkan
bagi negerinya. Pada umumnya pria yang dimulai mencari jodohnya sangat
memperhatikan faktor kekayaan, status, reputasi keluarga gadis yang akan dilamar
dan juga faktor penampilan yang menarik dari gadis itu. Maksudnya agar dengan
perkawinan itu kekayaan, kedudukan dan kehormatannya menjadi tambah. Akan
tetapi gadis bangsawan pada umumnya juga mengajukan persyaratan bagi calon
suaminya, diantaranya yang paling penting adalah kekayaan dan kedudukan.
Dengan demikian perkawinan di kalangan atas dan menengah dikaitkan dengan
macam-macam tujuan. perkawinan itu dimanfaatkan untuk meningkatkan
kedudukan sosialnya atau memindahkan kekayaan. Namun baiknya perkawinan di
kalangan rakyat pada umumnya maupun golongan atas seperti tersebut di atas
menunjukkan bahwa perhatian ditujukan pada segi biologis wanita. Sejak kecil anakanak
perempuan telah didasarkan akan kewajibannya apabila mereka kawin dan
sebagai persiapannya mereka memperoleh pendidikan yang sesuai dengan
kedudukannya sebagai ibu rumah tangga.
Perlakuan orang tua terhadap anaknya perempuan dan laki-laki tidaklah
sarna. Anak gadis dididik sebagai persiapan berumah tangga, sedang anak laki-laki
dikirim ke sekolah sebagai persiapan memperoleh suatu profesi. Sesudah gadis-gadis
diizinkan masuk sekolah, mereka diarahkan untuk mengambil jurusan kerumah
tanggaan atau mengurus anak-anak. Ternyata pemilihan jurusan atau mata
pelajaran yang dianut merupakan cermin pandangan tradisional mengenai peranan
wanita dan kaum laik-laki. Dengan demikian bidang-bidang pelajaran itu terbagi,
sebagian khusus untuk pria dan sebagian lainnya untuk wanita. Pada zaman
Renaissance (abad XVI) Erasmus mengarang buku pegangan mengenai sopansantun
untuk sekolah-sekolah anak laki-laki. Ini berarti bahwa yang perlu
mengetahui sopan-santun, baik mengenai sikap, tingkah laku, tata cara di meja
makan, maupun berbicara, hanyalah anak laki-laki (Elias, 1982). Sopan-santun
dipakai sebagai bekal bergaul atau berkomunikasi, apabila mereka di kemudian hari
terjun dalam masyarakat memegang suatu profesi.
Orang tua, termasuk kaum ibu yang pada umumnya menerima keunggulan
pria sebagai sesuatu yang wajar, secara tidak terasa telah menanamkan sifat
superioritas pria kepada anak-anaknya sejak usia dini. Hal ini tercermin pada
ungkapan atau pepatah, antara lain sebagai berikut: "Anak laki-laki tidak boleh
©2003 Digitized by USU digital library 5
mengangis". Berbuatlah seperti anak laki-laki". "Ia anak laki-laki yang
sesungguhnya." Ungkapan terakhir itu biasanya disampaikan oleh seorang ayah
yang menilai bahwa anaknya memenuhi standar sifat anak laki-laki (Bowman, 1954).
Dalam bahasa Jawa terdapat ungkapan: mikul dhuwur, mendhem jero (= memikul
tinggi, menanam dalam), diperuntukkan bagi anak laki-laki yang maksudnya anak
laki-laki dapat mengangkat derajat orang tuanya. Sebaliknya anak perempuan
disebutnya "satru mungging cangklakan (= seteru pacta ketiak), artinya anak
perempuan merupakan beban berat bagi orang tuanya. Contoh lain, anak
perempuan boleh bermain seperti anak laki-laki, misalnya memanjat pabon, tetapi
hanya sampai waktu yang terbatas, selanjutnya ia tidak diizinkan lagi. Anak
perempuan diizinkan berpakaian seperti anak laik-laki, sehingga seakan-akan
tercipta mode uniseks, sedangkan laki-laki yang tidak diperkenankan memakai
pakaian perempuan. Seandainya ada yang melakukan, maka hal itu dinilai tidak
normal. Perikuti yang superior, sebaiknya yang kedudukannya superior dilarang
mengikuti yang inferior.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa secara tidak disadari pusast
pendidikan keluarga, dalam melakukan enkulturasi, ikut memperkuat kultur
maskulin. Dikotomi pria-wanita tetap berlangsung, sehingga wanita selalu dibayangi
oleh superioritas pria dan menyadari bahwa statusnya adalah sebagai kanca
wingking (=teman di garis belakang), dan sebagai sosok yang swarga nunut, neraka
katut (=kalau suami masuk sorga, istri ikut dan suami masuk neraka, istri terseret).
II. Uraian yang telah disampaikan itu menggambarkan keadaan wanita pada
umumnya pada masa lampau. Wanita Indonesia dewasa ini keadaannya sudah jauh
berbeda: mereka juga dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dalam Pembangunan
Nasional. Wanita Indonesia, termasuk yang sudah berkeluarga, dalam kedudukannya
sebagai sumberdaya manusia, diusahakan agar mendapat kesempatan untuk
mewujudkan potensi-potensinya secara optimal.
Jika pada awal abab ini, mengirim anak gadisnya kesekolah dianggap
menyuruh anaknya yang menempuh jalan menuju kebinasaan, seperti yang berlaku
di daerah Minangkabau (Subadio, 1983), maka anak-anak perempuan dewasa ini
bebas memasuki sekolah yang diinginkan. Setelah berhasil menyelesaikan studinya,
di SLTA atau di perguruan Tinggi, sebagian besar dari mereka masuk angkatan
kerja, memegang suatu profesi tertentu. Pemilihan profesi tidak terbatas pada
profesi guru, dosen, bidan, perawat, dokter, memimpin berbagai panti asuhan, dan
lainnya yang tidak jauh dari tugas ibu didalam rumah, melainkan juga telah
menerobos bidang-bidang lain yang semula dimonopoli oleh kaum laki-laki.
Diantaranya angkatan bersenjata, dunia bisnis modern dan jasa computer, jasa
notaris, binis media, catering, bisnis public relations, marketing research, serta bisnis
kesenian dan teater. Menduduki pimpinan tertinggi dalam universitas atau dekan
fakultas dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Selanjutnya perlu dicatat partisipasi
wanita dalam kegiatan politik, baik dalam badan legislatif maupun eksekutif.
Diangkatnya wanita sebagai Manteri Sosial untuk beberapa kali menunjukkan bahwa
untuk kedudukan tradisional wanita dianggap cocok memangku jabatan itu (Tahun,
1991).
Seperti yang dikemukakan oleh Marshall (1983), peneliti dari Skotlandia,
pergantian dari periode the passive Women ke periode the active Women tidak
berlangsung secara tiba-tiba, maka demikian pula dengan keadaan di Indonesia.
Untuk sampai pada kemajuan wanita Indonesia abad XX sekarang ini diperlukan
suatu masa transisi. Pada masa transisi itu, berarti sejak zaman penjajahan Belanda,
©2003 Digitized by USU digital library 6
banyak wanita yang mendarmabaktikan dirinya dengan melakukan kegiatan sosial
lewat jalur organisasi, baik ditingkat pusat maupun tingkat daerah, Adanya
keragaman daerah, antara lain mengenai agama, adat, tingkat pendidikan, dan
tingkat kehidupannya, maka usaha untuk memajukan kaum wanita disesuaikan
dengan keadaan setempat. Para ibu pejuang itu menyadari perlunya memperhatikan
sifat kontinuitas dalam kehidupan dan budaya penduduk dan diperjuangkannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pergerakan wanita, merupakan
pendorong paling kuat bagi terjadinya perubahan mengenai kehidupan wanita yang
mencakup banyak bidang.
Di dunia Barat terdapat gerakan Feminisme, yang dapat di golongkan
menjadi tiga, yakni kaum Feminis Liberal, kaum Fiminis Radikal, dan kaum Feminis
Sosialis. Tujuannya menyadarkan kaum wanita akan hak-haknya dan mereka harus
menuntut emansipasi, dilakukan dengan cara menghadapi kaum laki-laki. Di
Indonesia gerakan emansipasi dilakukan oleh organisasi-organisasi wanita
berlandaskan pada gagasan Kartini.
Kartini menuntut pendidikan bagi kaum wanita, berarti orientasinya lebih
ditekankan pada tingkatan kecerdasan secara individual. Sasaran yang lebih jauh
ingin dicapai adalah mengangkat martabat kaumnya, sehingga sejajar dengan
martabat kaum pria. Dengan demikian maka gerakan emansipasi yang dilakukan
oleh kaum wanita Indonesia yang diartikan sebagai gerakan pembebasan kaum
wanita dari ketergantungan pada orang lain, terutama pada kaum laki-laki. Tujuan
gerakan itu agar wanita dapat hidup mandiri, menggunakan hak-haknya seperti
halnya yang berlaku pada kaum laki-laki, sehingga mereka tidak lagi menyandang
sebutan "warga negara kelas dua".
Dalam perjuangan menuntut persamaan hak antara pria dan wanita, Kartini
tidak pernah mempertentangkan wanita dan kaum laki-laki. Dalam salah satu
suratnya, ia mengatakan bahwa bagi kaum wanita yang menyukai kemajuan, bukan
orang laki-laki yang dilawannya, melainkan pendapat kolot yang turun temurun.
Bertolak dari gagasan Kartini yang menuntut pendidikan bagi kaumnya dan
menyadari adanya ketidakadilan dalam perkawinan, maka Kongres Perempuan I
(1928) memasukkan pendidikan untuk anak-anak perempuan dan usaha
perlindungan wanita dalam perkawinan sebagai program perjuangannya. Yang
disebut terakhir itu membutuhkan perjuangan yang ulet dan hasilnya baru dapat
tercapai setengah abad kemudian dengan diterimanya Undang-undang RI No.1
Tahun 1974 tentang perkawinan.
Dalam Sejarah Pergerakan Nasional disebutkan bahwa dalam usaha
mencapai kemerdekaan negara dan bangsanya kaum wanita melakukan kerja sarna
dengan kaum pria. prinsip kerja sama itu tetap dipegang dan dapat dibuktikan pada
waktu perang Kemerdekaan dan pada masa Pembangunan Nasional. Tahun 1978
merupakan tonggak sejarah yang penting bagi peningkatan peranan wanita.
pertama, karena pada tahun itu peranan dan status sosial wanita secara eskplisit
mendapatkan pengakuan konstitusional dalam GBHN. Kedua, pada tahun itu
pertama kalinya pemerintah meletakkan suatu perlengkapan nasional yang
bertanggung jawab meningkatkan peranan wanita dalam Pembangunan dengan titik
pusat Menteri Muda Urusan Peranan Wanita. Pada tahun 1983 status Menteri Muda
itu ditingkatkan menjadi Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (MENUPW). Tugas
pokok MENUPW adalah menangani peningkatan peranan wanita dalam bidang
(Tjokrowinoto, 1988).
©2003 Digitized by USU digital library 7
Kegiatan wanita di dunia internasional dapat disimak pada partisipasinya
dalam berbagai macam konferensi atau seminar di negara-negara Asia dan
konferensi Wanita Sedunia, sebagai puncak dari Tahun Wanita internasional.
konferensi ini dilangsungkan di Mexico City pada tahun 1975, berikutnya di
Kopenhagen, Denmark (1980), dan ai Nairobi, Kenya (1985). Pemerintah Indonesia,
sebagai anggota PBB, mengirim utusan konferensi-konferensi tersebut, akan tetapi
disampingnya juga datang utusan-utusan wanita, terutama dari kongres Wanita
Indonesia (Kowani) yang menghadiri pertemuan Non Govermental Organization
(NGO). Ternyata utusan wanita yang menghadiri pertemuan NGO banyak membantu
utusan-utusan resmi yang dikirim oleh pemerintah.
Bagi lapisan tipis bagi masyarakat, yang umumnya terjadi atas golongan
menengah, emansipasi dinilai sudah mendekati kenyataan, tetapi bagi sejumlah
besar wanita di luar golongan tersebut, emansipasi masih merupakan suatu harapan.
Dalam hal meningkatkan pendidikan bagi wanita-wanita yang memerlukan uluran
tangan itu, MENUPW telah banyak berbuat. Disamping itu bantuan para wanita yang
melakukan kerja sosial tidak dapat diabaikan. Lahirnya Lembaga Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang cepat merata tumbuh dan berkembang di desadesa
di seluruh tanah air berarti bahwa wanita-wanita desa sudah dilibatkan secara
fisik dalam proses pembangunan bangsa. Suatu kenyataan yang sulit disangkal
bahwa wanita adalah pendukung berhasilnya program pemerintah keluarga
Berencana (KB). Namun PKK masih perlu ditingkatkan kualitasnya, sehingga
pendidikan yang diberikan kepada wanita-wanita itu tidak hanya meliputi bidang fisik
saja, tetapi juga mencakup bidang mental.
Dalam masa transisi menuju ke masyarakat industrial terdapat perubahan
sistem nilai. Hal ini erat hubungannya dengan pembangunan yang mendatangkan
teknologl Barat bersama dengan penasihat-nasihatnya. Dari teknologi Barat ini
manfaat yang diambil cukup besar, tetapi disamping itu terdapat pula dampaknya,
berupa benturan-benturan antara kebudayaan tradisional dan Barat. Pertemuan
antar kebudayaan secara mendadak itu menimbulkan permasalahan sosial yang erat
hubungannya dengan moralitas. Partisipasi wanita dalam menangani masalah ini
sangat diharapkan karena hal ini sesuai dengan ketentuan tentang peranan wanita
dalam GBHN 1988. Ketentuan itu menerangkan bahwa peranan wanita adalah
mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia, termasuk
pengembangan generasi muda, terutama anak dan remaja dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya.
III. Kesimpulan
Sebagai penutup ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dapat dikatakan bahwa perkembangan status dan peranan wanita bersifat
universal, dengan catatan bahwa perpindahan dari periode Wanita Pasif ke
periode Wanita Aktif tidak bersamaan waktunya.
2. Sampai pada zaman modern, keuangan pria terhadap wanita, yang
sebenarnya perasaan itu bergantung pada inferioritas wanita, masih tetap
berlaku.
3. Untuk membebaskan wanita dari ketergantungan pada orang lain terutama
kaum laki-laki, pergerakan wanita yang melaksanakan gerakan emansipasi
memegang peranan yang sangat menonjol.
4. Oleh karena perjuangan wanita sejak zaman penjajahan Belanda hingga
sekarang bersumber pada gaga san Kartini, yang menitikberatkan pada
pendidikan untuk kaum wanita, maka perjuangan wanita di Indonesia tidak
mempertentangkan laki-laki dan wanita.
©2003 Digitized by USU digital library 8
5. Mengenai masalah wanita Indonesia sebagai pemimpin masa depan dapat
dijawab dengan nada positif, bahwa hal itu mungkin dicapai bila wanita
bersedia bekerja keras untuk mengejar ketinggalannya dari kaum laki-laki.
Akan tetapi mengingat secara biologis wanita karier, yang juga seorang ibu
rumah tangga, sulit melepaskan citra "keibuan"-nya, maka jawaban yang
sifatnya pesimistis ikut menyertainya.
6. Sudah saatnya bagi keluarga yang berwawasan maju untuk mengubah
manajemen keluarga yang tradisional menjadi manajemen berdasarkan
kebersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bowman, Henry A., 1954. Marriage for Moderns. New York: McGraw-Hill Book
Company,Inc.
Elias, Norbert, 1982. Het Civilisatieproces, I, (terj.Het Spectrum B.V.dari buku asli:
Ueber den Prozess der Zivilisation ). Utrecht Spectrum.
Kartini, 1979. Surat-surat Kartini (Terj. Sulastin Sutrisno dari buku asli: Door
Duisternis tot Licht, cet. IV). Jakarta: Penerbit Djambatan.
Lucas, J. Henry, 1953. A Short History of Civilization (2n ed.). New York: McGraw-Hill
Book Company, Inc.
Marshall, Rosalind K., 1983. Virgins and Viragos. A History of Women in Scotland
from 1080 to 1980. London: William Collins Sons & Co. Ltd.
Montagu, Ashley, 1971. The Natural Superiority of Women. New York.
Naisbitt, John & Aburdene, Partricia 1990. Megatrends 2000. Sepuluh Arah Baru
Untuk Tahun 1990-an (terj. Budijanto, FX dari buku asli: Ten New Directions
For The 1990's Megatrends 2000). Jakarta: Binarupa Aksara.
Reiter, Rayna R.(ed.), 1975. Toward an Anthropology of Women. New York: Monthly
Review Press.
Sadli, Saparinah, 1988. "pengembangan Diri Wanita dalam Keluarga dan Lingkungan
Sosial", dalam Bachtiar, Harsya W., Tan, Mely G., Sadli, Saparinah, &
Sumardi, Muljanto, Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Penerbit
Djambatan.
Subadio, Maria Ulfah & Ihromi, T.O., 1983. Peranan dan Kedudukan Wanita
Indonesia. Yoyakarta: Gadjah Mada university Press.
Tan, Mely G., 1991. Perempuan Indonesia. Pemimpin Masa Depan ? Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Tjokrowinoto, Moeljarto, Muttalib, jang Aisjah, & Sayogyo, Poedjiwati, 1988. "Analisa
Situasi Wanita Indonesia". Jakarta: kantor Menteri Negara UPW.

©2003 Digitized by USU digital library 1

Dra. HADRIANA MARHAENI MUNTHE
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Lanjutan...
posted by Dimas at 3:45 PM

28 August 2008

PERANAN HAWA DALAM PENGUSIRAN ADAM DARI SURGA

Oleh :Dr. Yusuf Qardhawi

Ada pendapat yang mengatakan bahwa ibu kita, Hawa, merupakan
penyebab diusirnya bapak kita, Adam, dari surga. Dialah yang
mendorong Adam untuk memakan buah terlarang, sehingga mereka
terusir dari surga dan menyebabkan penderitaan bagi kita
(anak cucunya) di dunia.


Pendapat ini dijadikan sandaran untuk merendahkan kedudukan
kaum wanita. Berlandaskan peristiwa tersebut, wanita sering
dituding sebagai cikal bakal datangnya segala musibah yang
terjadi di dunia, baik pada orang-orang dahulu maupun
sekarang.

Pertanyaan saya, apakah benar semua pendapat di atas? Adakah
dalam Islam dalil yang menunjukkan hal itu, atau
kebalikannya?





Kami harap Ustadz berkenan menjelaskannya. Semoga Allah
memberikan pahala kepada Ustadz dan menolong Ustadz.

JAWABAN

Pendapat yang ditanyakan saudara penanya, tentang kaum
wanita -seperti ibu kita Hawa - yang harus bertanggung jawab
atas kesengsaraan hidup manusia, dengan mengatakan bahwa
Hawa yang menjerurnuskan Adam untuk memakan buah terlarang
... dan seterusnya, tidak diragukan lagi adalah pendapat
yang tidak islami.

Sumber pendapat ini ialah Kitabb Taurat dengan segala bagian
dan tambahannya. Ini merupakan pendapat yang diimani oleh
kaum Yahudi dan Nasrani, serta sering menjadi bahan
referensi bagi para pemikir, penyair, dan penulis mereka.
Bahkan tidak sedikit (dan ini sangat disayangkan) penulis
muslim yang bertaklid buta dengan pendapat tersebut.

Namun, bagi orang yang membaca kisah Adam dalam Al-Qur'an
yang ayat-ayatnya (mengenai kisah tersebut) terhimpun dalam
beberapa surat, tidak akan bertaklid buta seperti itu. Ia
akan menangkap secara jelas fakta-fakta seperti berikut ini.

1. Taklif ilahi untuk tidak memakan buah terlarang itu
ditujukan kepada Adam dan Hawa (bukan Adam saja). Allah
berfirman:

"Dan Kami berfirman, 'Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah
kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang zalim.'" (al-Baqarah: 35)

2. Bahwa yang mendorong keduanya dan menyesatkan keduanya
dengan tipu daya, bujuk rayu, dan sumpah palsu ialah setan,
sebagaimana difirmankan Allah:

"Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan
dikeluarkan dari keadaan semula ..." (al-Baqarah: 36)

Dalam surat lain terdapat keterangan yang rinci mengenai
tipu daya dan bujuk rayu setan:

"Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup bagi mereka
yaitu auratnya, dan setan berkata, Tuhan kamu tidak
melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu
berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orangyang
kekal (dalam surga).' Dan dia (setan) bersumpah kepada
keduanya, 'Sesungguhnya saya termasuk orangyang memberi
nasihat kepada kamu berdua.' Maka setan membujuk keduanya
(untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya
telah merasakan buah kayu itu, tampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan rnereka menyeru mereka,
'Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?' Keduanya berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orangyang merugi.'" (al-A'raf: 20-23)

Dalam surat Thaha diceritakan bahwa Adam a.s. yang pertama
kali diminta pertanggungjawaban tentang pelanggaran itu,
bukan Hawa. Karena itu, peringatan dari Allah tersebut
ditujukan kepada Adam, sebagai prinsip dan secara khusus.
Kekurangan itu dinisbatkan kepada Adam, dan yang
dipersalahkan - karena pelanggaran itu - pun adalah Adam.
Meskipun istrinya bersama-sama dengannya ikut melakukan
pelanggaran, namun petunjuk ayat-ayat itu mengatakan bahwa
peranan Hawa tidak seperti peranan Adam, dan seakan-akan
Hawa makan dan melanggar itu karena mengikuti Adam.

Allah berfirman:

"Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu,
maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati
padanya kemauan yang kuat. Dan (ingatlah) ketika Kami
berkata kepada malaikat, 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka
mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. Maka kami
berkata, 'Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh
bagimu dan bagõ istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai
ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan
kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan
didalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu
tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas
matahari didalamnya. 'Kemudian setan membisikkan pikiran
jahat kepadanya (Adam) dengan berkata, 'Hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak
akan binasa?' Maka keduanya memakan dari buah pohon itu,
lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga,
dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesalah ia. Kemudian
Tuhannya memilihnya. Maka dia menerima tobatnya dan
memberinya petunjuk." (Thaha: 115-122)

3. Al-Qur'an telah menegaskan bahwa Adam diciptakan oleh
Allah untuk suatu tugas yang sudah ditentukan sebelum
diciptakannya. Para malaikat pada waktu itu sangat ingin
mengetahui tugas tersebut, bahkan mereka mengira bahwa
mereka lebih layak mengemban itu daripada Adam. Hal ini
telah disebutkan dalam beberapa ayat surat al-Baqarah yang
disebutkan Allah SWT sebelum menyebutkan ayat-ayat yang
membicarakan bertempat tinggalnya Adam dalam surga dan
memakan buah terlarang.

Firman Allah:

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi.' Mereka berkata, 'Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?' Tuhan
befirman, 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.' Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat
lalu berfirman, 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu
jika kamu memang orang-orang yang benar?' Mereka menjawab,
'Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.' Allah
berfirman, 'Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini.' Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda itu, Allah berfirman, 'Bukankah sudah
Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan?'" (al-Baqarah: 30-33)

Disebutkan pula dalam hadits sahih bahwa Adam dan Musa a.s.
bertemu di alam gaib. Musa hendak menimpakan kesalahan
kepada Adam berkenaan dengan beban yang ditanggung manusia
karena kesalahan Adam yang memakan buah terlarang itu
(lantas dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi
sehingga menanggung beban kehidupan seperti yang mereka
alami; penj.) . Kemudian Adam membantah Musa dan mematahkan
argumentasinya dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi itu
sudah merupakan ketentuan ilahi sebelum ia diciptakan, untuk
memakmurkan bumi, dan bahwa Musa juga mendapati ketentuan
ini tercantum dalam Taurat.

Hadits ini memberikan dua pengertian kepada kita. Pertama,
bahwa Musa menghadapkan celaan itu kepada Adam, bukan kepada
Hawa. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang disebutkan dalam
Taurat (sekarang) bahwa Hawa yang merayu Adam untuk memakan
buah terlarang itu tidak benar. Itu adalah perubahan yang
dimasukkan orang ke dalam Taurat.

Kedua, bahwa diturunkannya Adam dan anak cucunya ke bumi
sudah merupakan ketentuan ilahi dalam takdir-Nya yang luhur
dan telah ditulis oleh kalam ilahi dalam Ummul Kitab (Lauh
al-Mahfuzh), untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
melalui risalah-Nya di atas planet ini, sebagaimana yang
dikehendaki Allah, sedangkan apa yang dikehendaki Allah
pasti terjadi.

4. Bahwa surga (jannah), tempat Adam diperintahkan untuk
berdiam di dalamnya dan memakan buah-buahannya, kecuali satu
pohon, dan disuruh hengkang dari sana karena melanggar
larangan (memakan buah tersebut), tidak dapat dipastikan
bahwa surga tersebut adalah surga yang disediakan Allah
untuk orang-orang muttaqin di akhirat kelak. Surga yang
dimaksud belum tentu surga yang di dalamnya Allah
menciptakan sesuatu (kenikmatan-kenikmatan) yang belum
pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan
tidak seperti yang terlintas dalam hati manusia.

Para ulama berbeda pendapat mengenai "surga" Adam ini,
apakah merupakan surga yang dijanjikan kepada orang-orang
mukmin sebagai pahala mereka, ataukah sebuah "jannah"
(taman/kebun) dari kebun-kebun dunia, seperti firman Allah:

"Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah)
sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun
(jannah), ketika mereka bersumpah bahwa mereka
sungguh-sungguh akan memetik (hasil)-nya di pagi hari."
(al-Qalam: 17)

Dalam surat lain Allah berfirman:

"Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang
laki-laki. Kami jadikan bagi seorang diantara keduanya (yang
kafir) dua buah kebun (jannatain) anggur dan Kami kelilingi
kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan diantara kedua
kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu
menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya
sedikit pun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua
kebun itu." (al-Kahfi: 32-33)

Ibnul Qayyim menyebutkan kedua pendapat tersebut dengan
dalil-dalilnya masing-masing dalam kitabnya Miftahu Daaris
Sa'adah. Silakan membacanya siapa yang ingin mengetahui
lebih jauh masalah ini. Wallahu a'lam.




Lanjutan...
posted by Dimas at 2:46 PM

Wanita dan Bercerai, Munafik!

Cerai adalah perbuatan halal tetapi sangat dibenci Allah, karena talaq hanya digunakan sebagai pintu darurat yakni apabila rumah tangga sudah tidak mungkin lagi memperoleh daripada tujuan perkawinan yaitu rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.
Banyak alasan mengapa perempuan meminta cerai tanpa sabab musababya... uang.. uang.. uang..
terlena dan merasa memiliki terhadap harta yang berlebih, laki-laki munafik yang mendekatinya dan lingkungan keluarga yang tidak sehat mungkin salah satu masalah yang paling besar.

Rasulullah SAW melarang kepada suami yang menceraikan istrinya kecuali karena kesalahan yang tidak dapat dimaafkan lagi seperti halnya berbuat zina.

Sabda Rasulullah SAW : "Janganlah kamu cerai (talaq) wanita-wanita (istri-istrimu) kecuali karena kesalahan (yang tak dapat diatasi lagi)."

Sabda Rasulullah SAW : "Siapapun wanita yang minta kepadanya suaminya supaya di talaq, tanpa alasan, haram atasnya mencium bau-bauan surga" (Riwayat Abu Daud).

Wanita yang minta cerai kepada suaminya tanpa alasan yang sah menurut agama dicap sebagai orang munafiq.

Sabda Rasulullah SAW : "Wanita-wanita yang minta cerai suaminya tanpa alasan adalah munafiq"!






Lanjutan...
posted by Dimas at 2:41 PM

27 August 2008

Cowok Akan Mengandalkan Logika Bila Ceweknya Selingkuh

Barusan dapet artikel yang cukup menarik dari Kafegaul.com. Disitu dijelaskan kalo kaum cowok akan lebih berpikir logis bila mengatahui ceweknya selingkuh. Bagi kaum cowok jangan terus pede dengan artikel ini, dan kaum cewek harap jangan cepet sensi setelah baca artikel ini. Maap kalo udah ada yang pernah baca sebelumnya…

Apa yang dilakukan lelaki saat mengetahui kekasihnya selingkuh ? jawabnya, dia akan berpikir lebih logis. Tidak seperti perempuan yang cenderung ‘terintimidasi’ dan emosionil. Lelaki lebih logis dengan coba menelusuri penyebab perselingkuhan itu.

Bagi perempuan, mudah untuk berkata “we’re done!” Perempuan cenderung emosionil dan mengenyampingkan logika. Perempuan tak ingin bertanya, “Aku enggak butuh penjelasan, semua udah jelas di depan mata aku,” begitu dalilnya. Kemudian si lelaki merasa tidak adil, karena mungkin saja dia tidak melakukan ‘apa-apa’.

Lelaki akan menelusuri kenapa kekasihnya selingkuh ? jika bisa dimaklumi, dia tidak segan menerima dia kembali. Everything happen for some reason, and they’d time to hear our explanation. Lelaki tidak mudah berkata “we’re done !,” eits, tapi bukan berarti perempuan enggak punya toleransi ya. Tapi, umumnya aja.

Namun, ada beberapa tipe lelaki yang ‘keperempuanan’ alias dengan mudah berkata Putus. Menghadapinya? girls, you cheat on hime, than he dumped you, wajar kan. Sebelum menjalani proses selingkuh, kamu pasti telah memikirkan masak-masak. Enggak mungkin main ‘jalan’ aja.

Pasangan manapun pasti ingin masing-masing setia. Tidak ada perselingkuhan. Makanya, sebelum kalian terjebak lika-liku selingkuh, lebih baik belajar setia. Lelaki atau perempuan tidak suka diselingkuhin. Dan kemungkinan besar, bakal nyelingkuhin balik. Hayo, mau sampai kapan berada di lingkaran setan. Setia udah paling bener lah! kalo enggak cocok, ya putus.

Gimana? baca pesan terakhir itu, “lebih baik belajar setia, lelaki atau perempuan tidak suka diselingkuhin, dan kemungkinan besar bakal nyelingkuhin balik.” Selamat pacaran ya..



Lanjutan...
posted by Dimas at 11:53 AM

Alasan Perempuan Selingkuh

Persentase perempuan selingkuh mungkin tak mampu mengalahkan banyaknya jumlah pria yang selingkuh. Tapi para pria boleh mulai berhati-hati. Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, 14 persen perempuan pernah berselingkuh paling tidak satu kali.


Nah, para pria mungkin bisa mencegahnya jika tahu alasan-alasan mengapa perempuan terlibat dalam suatu perselingkuhan. Ini nih beberapa alasannya...

Membalas perselingkuhan sang pria
Makanya jangan suka menyakiti hati seorang perempuan. Mereka kan juga manusia dan mempunyai rasa dendam lho. Lebih baik kamu minta maaf sama pasanganmu jika kamu pernah membuat kesalahan seperti itu dan meyakinkannya kamu nggak akan mengulanginya lagi. Daripada...

Merasa Terabaikan
Wanita memang lebih sensitif. Rasa diabaikan, ditinggalkan ataupun tak dihargai, merupakan beberapa faktor yang mendorong ia berselingkuh. Alasan mencari pria yang lebih menghargainya pun bisa dilakoninya lho...

Kurangnya keintiman
Kalian boleh saja merasa mempunyai segalanya, harta berlimpah, karir yang berada di puncak, atau semacamnya. Tapi lihat dulu bagaimana intensitas hubungan percintaanmu. Perempuan itu lebih memikirkan keintiman dibanding pria. Rasa sayang dan dicintailah yang dibutuhkan seorang wanita. Kalau kamu merasa rasa itu mulai pudar, cobalah sekali waktu menghabiskan waktu hanya berdua dengan pasanganmu.

Rasa percaya diri
Sebuah affair katanya dapat menambah rasa percaya diri seorang perempuan lho. Ia merasa jauh lebih seksi, lebih cantik dan juga lebih dicintai. Jadi tampaknya para kaum adam perlu sedikit waspada jika pasangannya memiliki masalah parcaya diri.

Kurangnya seks
Nah, yang satu ini mungkin alasan yang paling sering terdengar sejak jaman dahulu kala. Ternyata tak hanya pria, perempuan juga mengalami hal seperti ini. Seks yang sudah mulai tak bergairah, tampaknya harus segera diperbaiki tuh. Coba ingat-ingat masa indah saat awal hubungan kalian dulu dan terapkan kembali saat ini juga. mjku



Lanjutan...
posted by Dimas at 11:48 AM

26 August 2008

Dimas in da News

Asap-Asap yang Membeku
Rokok
Agus S. Riyanto dan Julianto

”SAYA takut membawa kalkulator,” kata Dimas Prayudi. Perilaku aneh sang pengusaha ini baru muncul akhir April lalu. Ketika itu, Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) perusahaan rokok (PR) FH Prima miliknya dibekukan oleh Kantor Bea dan Cukai Malang, Jawa Timur. Dimas jeri dengan mesin hitung karena ia tak bisa membayangkan betapa besar kerugian yang bakal dialaminya akibat sanksi dari Kantor Bea dan Cukai tadi.

Pembekuan tersebut tak hanya dialami oleh PR FH Prima. Sepanjang Mei ini, Bea dan Cukai juga membekukan 19 pabrik rokok lainnya di Malang. Pabrik-pabrik itu dituduh telah melakukan kecurangan dalam urusan cukai rokok, misalnya menjual rokok tanpa membayar cukai, memperjualbelikan pita cukai yang sudah diperoleh, maupun sengaja menempel pita cukai rokok yang bukan peruntukannya.
Pabrik-pabrik yang NPPBKC-nya dibekukan tentu tak boleh lagi membeli pita cukai rokok. Maka, rokok produksi mereka pun tak bisa dijual. Tak hanya itu, sekitar 15 ribu karyawan pabrik rokok di Malang terancam menganggur akibat pembekuan ini.

Kisah pembekuan pabrik rokok ini bermula dari temuan Bea dan Cukai, Makassar, pada Januari dan Februari lalu. Saat itu Bea dan Cukai berhasil menyita 1,4 juta bungkus rokok yang pita cukainya diduga dipalsukan. Rokok-rokok itu hasil dari mengobok-obok delapan gudang di Makassar.
Berdasarkan pencacahan yang dilakukan hingga 21 Februari 2007, diketahui terjadi pelanggaran berupa penggunaan pita cukai milik 97 perusahaan. Kerugian negara ditaksir mencapai Rp 2,8 miliar. Kerugian ini terdiri dari Rp 2 miliar dari sektor cukai dan Rp 800 juta dari Pajak Pertambahan Nilai (PPn).
Setelah diteliti, diketahui bahwa rokok-rokok itu dibuat oleh perusahaan-perusahaan rokok di Kediri, Jepara, Kudus, Pasuruan, Surabaya, dan Malang. Akhirnya, keluarlah pembekuan NPPBKC terhadap 20 perusahaan rokok di Malang itu tadi.
Kreativitas para pengusaha pabrik rokok di Malang itu, menurut Ismanu Soemiran (Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia), muncul akibat kenaikan harga dan pembatasan kuota. Sejak 1 Maret lalu harga jual eceran rokok dinaikkan sebesar 7% dan diberlakukan tarif spesifik Rp 7, Rp 5, dan Rp 3 per batang untuk tiap golongan, mulai 1 Juni nanti. Produksi juga dibatasi, golongan I maksimal memproduksi 2 miliar batang per tahun, golongan II (500 juta—2 miliar), dan golongan III (maksimal 500 juta).
Sejak beberapa tahun lalu, cukai rokok memang acap mengalami kenaikan. Di tahun 2001, kenaikan itu bahkan pernah mencapai tiga kali lipat. Sudah begitu, angka penjualan rokok juga terus menurun. Tahun 2000, tercatat ada 325 miliar batang rokok yang diisap oleh orang-orang Indonesia. Di tahun 2005 silam, kebanyakan orang kelihatannya mulai jeri merokok. Tercatat, hanya 200 miliar batang tembakau yang habis terbakar. Tahun 2006, angka itu bahkan sudah berada di level 199 miliar batang.
Di sisi lain, jumlah pabrik rokok justru bertambah. Ismanu menuturkan, saat ini sudah ada 3.290 pabrik rokok di seluruh Tanah Air. Padahal, delapan tahun silam, jumlah itu baru 600-an saja. Kebanyakan, pabrik-pabrik baru tadi merupakan pabrik rokok ukuran kecil. ”Umumnya malah merupakan pabrik skala rumahan,” ujar Ismanu. Makanya, Ismanu menilai, industri rokok saat ini sungguh tidak sehat.
Sebagian produsen rokok mungkin mengira, mereka perlu ”kreativitas” lebih untuk mempertahankan usahanya. Salah satu kreativitas itu rupanya adalah melakukan jual-beli pita cukai. Toh, bagi pengusaha rokok yang kesulitan likuiditas, cara paling gampang memperoleh duit adalah dengan menjual cukai. Mereka memperoleh satu rim pita cukai untuk rokok sigaret keretek tangan (SKT) yang isinya 60 ribu keping, seharga Rp 50 juta. Pita itu didapat dengan cara kredit dan dibayar tiga bulan kemudian.
Kala butuh duit secara cepat, pita cukai itu bisa dijual dengan harga Rp 60 juta. Oleh pembeli, tentu saja juga pengusaha rokok, pita cukai itu ditempel pada rokok kemasan sigaret keretek mesin (SKM) yang harga semestinya mencapai Rp 109 juta per rim.
Ismanu menuturkan, perilaku menjual cukai banyak diidap oleh para calo. ”Ada yang tak punya karyawan, tak pernah memproduksi rokok, tetapi hanya punya gudang,” kata Ismanu. Mereka lantas mengajukan NPPBKC dan memperoleh jatah pita cukai dan dijual.
Kreativitas lainnya adalah dengan menjual rokok tanpa cukai. Atas nama otonomi daerah, para bupati di sejumlah sentra produksi rokok di Jawa Tengah dan Jawa Timur memang acap membebaskan para produsen rokok kecil itu dari kewajiban membayar cukai. Tentu saja itu akan sangat menguntungkan. Sebab, nilai cukai untuk rokok buatan pabrik kecil bisa mencapai 20% dari harga jual.
Para bupati itu lalu meminta produsen rokok tadi tidak menjual produknya ke luar wilayah kabupaten. Sebuah permintaan yang tidak kelewat berat. Toh, pelanggan pabrik rokok kecil kebanyakan memang orang-orang situ juga. Ismanu menuturkan, dari 3.290 pabrik rokok di Indonesia, yang memesan pita cukai hanya sekitar 800 perusahaan. Itu artinya, mayoritas pabrik rokok menjual produknya tanpa cukai.
Masih mending kalau rokok yang dijual itu merupakan produk dengan merek mereka sendiri. Seorang sumber mengatakan, bisa saja sejumlah pabrik rokok kecil tadi membuat rokok palsu dengan merek-merek ternama dan menjualnya tanpa cukai di beberapa kawasan tertentu. ”Atau, mereka juga bisa membikin pita cukai palsu,” ujar sumber itu.
Namun, ini kali, urusan kreativitas tersebut ternyata berakibat pada pembekuan pabrik. Ali Dja’far, pemilik PR Adi Bungsu, mengaku bersalah dan keliru memasang pita cukai. Rokok yang dibuat tangan (SKT) dikenai cukai 8% dari harga jual, sementara rokok buatan mesin (SKM) dikenai 26%. Nah, cukai untuk rokok SKT oleh Dja’far ditempel di kemasan rokok SKM. ”Saya memang salah. Saya malu ngomong sama wartawan,” akunya.
Sejak kapan Dja’far melakukan praktik ini? Dia mengaku tak mengetahuinya. Alasannya, yang melakukan penempelan adalah karyawannya di pabrik. ”Saya enggak tahu. Anak-anak (karyawan) yang melakukannya,” papar dia.
Tapi, Dimas Prayudi bersikap. Ia sangat geram dengan keputusan pembekuan NPPBKC itu. Alasannya, Bea dan Cukai baru menduga kalau perusahaannya ikut dalam praktik jual beli pita cukai. ”Itu baru dugaan. Kenapa langsung tak boleh membeli pita?”
Dimas menolak bila perusahaannya dikatakan menjual cukai. Alasannya, perusahaannya mampu memproduksi 800 bal atau 1,92 juta batang per hari. Dalam setahun, dia mampu memproduksi 576 ratus juta batang. ”Kami kelebihan produksi. Masak mau menjual pita cukai?” kata dia.
Akibat pembekuan itu, kini PR FH Prima harus meliburkan 1.000 karyawannya sejak seminggu lalu. Meskipun libur, PR FH Prima tetap memberi upah 1.000 karyawan itu Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu per orang per hari.
Belum lagi, dia harus membayar Rp 2,5 miliar kepada Bea dan Cukai Malang dalam bulan ini. Uang itu untuk membayar pita cukai yang dia beli tiga bulan lalu. ”Dari mana saya dapat duit? Lima gudang saya penuh rokok yang tak bisa dijual, karena tak ada cukainya,” keluh dia.
Tentu saja hal ini disanggah oleh Barit Effendi, Kepala Kantor Bea dan Cukai, Malang. Menurutnya, keputusan itu dia buat atas perintah Bea dan Cukai pusat dari hasil gelar perkara kasus rokok ilegal di Makassar. Kasus ini nantinya akan ditingkatkan ke arah penyidikan dan akan ditangani kejaksaan. Bagi yang tak terbukti, pembekuan itu akan dicabut.
Belum ditangani kejaksaan langsung dibekukan? ”Ketentuannya begitu. Tanya saja ke pusat,” elak dia.
Apa pun keputusannya, nasib 15 ribu karyawan harus di atas segalanya. 



Lanjutan...
posted by Dimas at 12:36 PM

WANITA BERHIAS DI SALON KECANTIKAN

Apakah boleh wanita Muslimat menghias (mempercantik) dirinya
di tempat-tempat tertentu, misalnya pada saat ini, yang
dinamakan salon kecantikan, dengan alasan keadaan masa kini
bagi wanita sangat penting untuk tampil dengan perlengkapan
dan cara-cara berhias seperti itu yang bersifat modren?
Selain itu, bolehkah wanita memakai rambut palsu atau tutup
kepala yang dibuat khusus untuk itu?
Dr. Yusuf Al-Qardhawi

JAWAB

Agama Islam menentang kehidupan yang bersifat kesengsaraan
dan menyiksa diri, sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh
sebagian dari pemeluk agama lain dan aliran tertentu. Agama
Islam pun menganjurkan bagi ummatnya untuk selalu tampak
indah dengan cara sederhana dan layak, yang tidak
berlebih-lebihan. Bahkan Islam menganjurkan di saat hendak
mengerjakan ibadat, supaya berhias diri disamping menjaga
kebersihan dan kesucian tempat maupun pakaian.

Allah swt. berfirman:

"... pakailah pakaianmu yang indah pada setiap
(memasuki) masjid ..." (Q.s.Al-A'raaf: 31)

Bila Islam sudah menetapkan hal-hal yang indah, baik bagi
laki-laki maupun wanita, maka terhadap wanita, Islam lebih
memberi perhatian dan kelonggaran, karena fitrahnya,
sebagaimana dibolehkannya memakai kain sutera dan perhiasan
emas, dimana hal itu diharamkan bagi kaum laki-laki.

Adapun hal-hal yang dianggap oleh manusia baik, tetapi
membawa kerusakan dan perubahan pada tubuhnya, dari yang
telah diciptakan oleh Allah swt, dimana perubahan itu tidak
layak bagi fitrah manusia, tentu hal itu pengaruh dari
perbuatan setan yang hendak memperdayakan. Oleh karena itu,
perbuatan tersebut dilarang. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad
saw.:

"Allah melaknati pembuatan tatto, yaitu menusukkan
jarum ke kulit dengan warna yang berupa tulisan,
gambar bunga, simbol-simbol dan sebagainya;
mempertajam gigi, memendekkan atau menyambung
rambut dengan rambut orang lain, (yang bersifat
palsu, menipu dan sebagainya)." (Hadis shahih).

Sebagaimana riwayat Said bin Musayyab, salah seorang sahabat
Nabi saw. ketika Muawiyah berada di Madinah setelah beliau
berpidato, tiba-tiba mengeluarkan segenggam rambut dan
mengatakan, "Inilah rambut yang dinamakan Nabi saw. azzur
yang artinya atwashilah (penyambung), yang dipakai oleh
wanita untuk menyambung rambutnya, hal itulah yang dilarang
oleh Rasulullah saw. dan tentu hal itu adalah perbuatan
orang-orang Yahudi. Bagaimana dengan Anda, wahai para ulama,
apakah kalian tidak melarang hal itu? Padahal aku telah
mendengar sabda Nabi saw. yang artinya, 'Sesungguhnya
terbinasanya orang-orang Israel itu karena para wanitanya
memakai itu (rambut palsu) terus-menerus'." (H.r. Bukhari).

Nabi saw. menamakan perbuatan itu sebagai suatu bentuk
kepalsuan, supaya tampak hikmah sebab dilarangnya hal itu
bagi kaum wanita, dan karena hal itu juga merupakan sebagian
dari tipu muslihat.

Bagi wanita yang menghias rambut atau lainnya di salon-salon
kecantikan, sedang yang menanganinya (karyawannya) adalah
kaum laki-laki. Hal itu jelas dilarang, karena bukan saja
bertemu dengan laki-laki yang bukan muhrimnya, tetapi lebih
dari itu, sudah pasti itu haram, walaupun dilakukan di rumah
sendiri.

Bagi wanita Muslimat yang tujuannya taat kepada agama dan
Tuhannya, sebaiknya berhias diri di rumahnya sendiri untuk
suaminya, bukan di luar rumah atau di tengah jalan untuk
orang lain. Yang demikian itu adalah tingkah laku kaum
Yahudi yang menginginkan cara-cara moderen dan sebagainya.



Lanjutan...
posted by Dimas at 11:09 AM

25 August 2008

Parfum Can Show Who you Are

Setiap perempuan pasti menyukai parfum atau wewangian yang membuat dirinya terasa nyaman. Hal ini terbukti dalam kehidupan sehari-hari, perempuan membersihkan tubuh dengan sabun wangi, busana yang dicucinya pun dengan deterjen beraroma harum.

Untuk perawatan tubuh seperti bedak, lulur, shampo, facial hingga hand and body lotion mengandung unsur wewangian dengan berbagai macam pilihan aroma.

Pada dasarnya tidak hanya perempuan saja yang melakukan hal tersebut, tapi hampir semua orang lebih memilih aroma yang harum. Karena aroma harum bisa memberikan stimulasi pada seseorang, seperti kesegaran, ketenangan, kedamaian dan sebagainya. Tetapi semua itu disesuaikan dengan indera penciuman masing-masing individu.

Untuk parfum, kaum perempuan memang merupakan sesuatu yang sangat pribadi keberadaannya, karena bisa mencerminkan karakter pribadinya.

Bagi perempuan yang memiliki pribadi classy dan elegant biasanya cenderung memilih parfum yang beraroma spicy. Sedangkan yang sportif akan cenderung memilih parfum beraroma lemon atau orange.

Sementara bagi yang maskulin maka akan lebih memilih parfum beraroma woody atau sedikit tobacco. Tapi kalau perempuan bertipe lembut akan lebih nyaman dengan aroma mawar yang kental. Untuk aroma bunga melati, biasanya lebih banyak dipilih oleh perempuan yang memiliki sifat romantis.

Pada beberapa perempuan, memilih parfum bisa tergantung suasana dari kesempatan tertentu. Untuk pagi hari, biasanya lebih cenderung memilih aroma bunga-bungaan agar membawa kesan segar dan alami. Sedangkan untuk siang hari, biasanya yang dipilih aroma tidak terlalu keras karena pengaruh udara panas. Suasana malam, biasanya lebih berani memilih aroma yang eksperimental.

Tapi bagi beberapa perempuan lain, pertimbangan suasana dan kesempatan bisa saja tidak berlaku. Karena ia lebih merasa nyaman dengan satu aroma, bahkan satu merk tertentu yang benar-benar dirasa telah cocok dan menyatu dengan dirinya sehingga tidak mempertimbangkan lagi suasana atau acara apapun.

Mengenakan parfum yang sama bagi masing-masing individu pasti akan berbeda harumnya. Meskipun dengan aroma yang sama tapi saat dikenakan pasti akan berubah. Hal ini dikarenakan pH kulit masing-masing orang serta unsur hormonal yang tidak sama. Ini bisa dipengaruhi oleh pola hidup dan makanan yang dikonsumsi, serta mutu dan jenis parfum yang dikenakannya. So, termasuk dalam tipe manakah anda? p2t



Lanjutan...
posted by Dimas at 6:04 PM

10 Alasan Mengapa Blogger Menjadi Depresi dan Stress

Banyak alasan kenapa kita semua jadi gampang stress, orang kerja, orang ngagur bahkan orang kaya rayapun masih suka stress... mungkin cuma orang gila aja ya yang ga gampang kena stres..
Bagaimana dengan anda?

1) Blognya tidak ada lagi yang kasih komentar.

2) Sudah rajin ngasih komentar di ribuan blog, tetap ga ada yang kasih komentar di tulisannya.

3) Sudah kasih kontes-kontesan berhadiah, tetep ga ada yang kasih komentar.

4) Membaca blog yang tulisannya begitu tidak penting tapi dikomentarin oleh puluhan blogger. Sedangkan blognya sudah ditulis dengan penuh hati-hati, banyak riset sana-sini, tetap tidak ada yang kasih komentar.

5) Entah kenapa, sudah berkali-kali menyebut dirinya cowo, tetep saja disebut MBAK.

6) Nembak cewe dari blognya tapi ditolak mentah-mentah di blognya juga dan ditertawakan ribuan blogger langsung di blognya juga. Sedih! Hatiku sedih.

7) Salah menulis blog. Pengennya menulis sebebas-bebasnya, eh, kebablasan dan malah nyebut kalau dirinya impoten. Wo ow! Kamu ketahuan…

8) Diajak kopdar. Ketemuan di Plaza. Foto-foto. Trus kaget, ketika foto-fotonya diposting, liat gambar dirinya ternyata digigi masih nyangkut sayur!

9) Jatuh cinta dengan seorang blogger wanita. Minta kopdar. Si blogger wanita mau. Ketemuan. Setelah ngobrol sana-sini, ternyata si blogger sudah bersuami, beranak dua pula.

10) Lihat nomor 1. (Capek mikirnya)



Lanjutan...
posted by Dimas at 5:59 PM

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Oleh Ustadz Agus Purnomo, Lc
(Al Azhar University Mesir)

Tempat : Kediaman Pak Bib

Waktu : Ahad 20 Maret 2008, 14.30 -17.40 CET

Moderator : Azwar M Yunus

An Nisa – 49:

Sunnatullah di permukaan bumi adalah berpasangan; siang dan malam, positif dan negative, dan lelaki dan perempuan.




Sebagai Suami

- QS : ….. “ditinggikannya derjat lelaki (suami), …..”

- QS : ……” pergaulilah mereka dengan makruf …”

Kewajiban dan Hak berumah tangga dimulai dari selesainya ijab dan qabul.

Kewajiban Suami:

1. Adil :

* Kodrat wanita ‘bengkok’ : dikeraskan bisa patah, dilunakkan tetap bengkok.
* Dalam memutuskan keputusan yg berhubungan dg rumah tangga dilarang dalam keadaan marah, karena yang dominan adalah hawa nafsu.
* Fenomena poligami di dunia arab telah didukung oleh kemampanan ekonomi suami, sehingga sikap adil dalam pemberian nafkah ekonomo bisa diberikan maksimal. Adil juga dalam kasih sayang thd istri-istri.

2. Pemimpin

* Visi dan misi berumah tangga adalah mewujudkan keluarga Sakinah Mawadadah wa Rahmah.
* Juga untuk mewujudkan keluarga yang dekat da mengenal Allah swt, dan menjadi tanggung jawab suami untuk membawa istri dan anak-anak kepada Tauhid sebagai pertanggungjawaban nanti di akhirat (QS : Wahai orang –orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka).

3. Pemberi Nafkah

Ternyata suami punya tugas berat terhadap keluarganya, mencari nafkah, mengelola rumah tangga. Seyogyanya suami mampu memberikan nafkah sebagaimana sang istri terima ketika masa gadisnya oleh orang tuanya. TAPI Jika isteri mampu bersikap sabar dengan segala keterbatasan suami, itulah kebaikan yang besar bagi sang istri.

4. Pendidikan Isteri

Istri juga berhak mendapatkan pendidikan, jika suami sudah s3 tak salah pula untuk menyekolahkan istri lebih tinggi. Jika istri tak bisa mengaji menjadi kewajiban suami untuk mengajarkan atau mencarikan lembaga pendidikan supaya bisa menjadi bisa mengaji.

5. Pelindung Keluarga

6. Bergaul dengan lembah lembut.

‘ Waassiruhunna bil ma’ruf (pergauilah mereka dengan ma’ruf)

Kelembutan suami dalam berhubungan dengan kolega kantor hendaknya juga menjadi sikap yang sama pada istri di rumah tangga.

Tipe-tipe keluarga: Keluarga kayak kubur (sunyi, senyap), keluarga masjid ( istri dan suami saling mengajak kepada Allah).

7. Sabar

Istri yang baik ideal:

* Netika suami memandangnya, enak dipandang.
* Menaati suami bila diperintah selagi bukan dalam kemaksiyatan. ( seandainya manusia deperbolehkan sujud pada manusia, maka istri sujud pada suami)
* Memelihara diri, harta dan anak

Kewajiban Isteri

1. Melayani Suami

2. Mengatur rumah tangga

3. Manjaga akhlak diri, suami dan keluarga

4. Menyenangkan hati suami.

Walau repot mengurus anak belanja dll, tapi ketika suami pulang disambut dengan wajah menyenangkan.

5. Pendorong dan Pemberi Motivasi

Kegagalan dan kesuksesan bagi suami di luar rumah dtentukan juga oleh istri.

Hak Suami Kewajiban Istri:

1. Tak Seorang pun boleh masuk ke kamar tidur suami istri kecuali seizin suami
2. Tak memasukkan ke rumah orang yang tak disukai suami ke dalam rumah.

Harta yang paling berharga, perhiasan yang paling indah di dunia adalah istri sholehah.

Beberapa tip prakis berumah tangga :

Ajaklah keluarga anda jalan-jalan, rekreasi walau ke tempat yang tak mahal2.

Sebuah intisari:

Berumah tangga bukanlah transaksi hak dan kewajiban suami istri, sehingga rumah tangga berjalan mekanis. Tapi adalah ladang amal sholeh bagi kedunya dalam rangka mencapai ridho Allah.

Sesi Tanya jawab

Dari pak Kamarza:

Poligami sebenarnya berat sekali. Karena kewajiban suami adalah mendidik istri dan anak-anak menuju Allah swt. Sementara trend poligami saat ini lebih karena hasrat nafsu, padahal suami haruslah yakin bahwa selama ini telah sukses dalam kewajibannya kepada istrinya.

Pak Dudy R:

Kewajiban orang tua terhadap mendidik anak bahkan sampai anak dewasa bahkan ketika ia telah berumah tangga ayah juga harus mendidik anak agar selalu dalam koridor syar’i




Lanjutan...
posted by Dimas at 5:56 PM

Kanker Mulut Rahim

Artikel ini aku dapatkan dari situs Nusaindah


Selama ini kanker mulut rahim belum ada obat penawarnya, namun tumbuhan tembakau bisa menjadi alternatif. Ini salah satu manfaat tumbuhan tembakau. Berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mampu menjadi wadah perkembangan genetik human papilloma virus (HPV) memproduksi sel kuman yang nantinya dapat menjadi antibodi bagi virus pencetus kanker mulut rahim.
Penelitian terbaru mengenai obat penawar kanker mulut rahim itu kini sedang dilakukan para ilmuwan dari Pusat Kesehatan Universitas Georgetown (Georgetown University Medical Center) dan Universitas North Carolina, Amerika Serikat.


Setelah diteliti, ternyata secara genetik tumbuhan tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibodi terhadap HPV yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut rahim. Proyek penelitian tersebut didanai tiga juta dolar AS dari kocek pemerintah pusat sebagai bagian peraturan perundangan tentang perkebunan yang baru-baru ini dikeluarkan Kongres.
Kepala Peneliti di Georgetown University, Washington DC, Dr. Kenneth Dretchen mengatakan ide penelitian itu antara lain mengembangkan antibodi terhadap HPV. Untuk beberapa alasan HPV tidak berkembang biak dengan baik di bawah kondisi mikrobiologi normal.
Setelah diteliti, ternyata lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau. Meskipun terdengar aneh dan mengada-ada, Dretchen mengatakan pihaknya telah lama melakukan penelitian terhadap virus HPV itu di Georgetown.
Namun, yang menjadi kendala adalah kurangnya kuantitas antibodi yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan penyembuhan secara besar-besaran.
Penelitian itu dimaksudkan juga untuk mencari solusi pengembangan kuantitas virus antibodi.

Sementara itu North Carolina State University akan menggunakan tenaga ahlinya dalam penanaman tembakau. Mereka akan memproduksi dan mengadakan tes terhadap antibodi tersebut , yang nantinya akan memakan waktu 2-3 tahun sebelum dilakukan tes laboratorium. Penelitian tersebut adalah salah satu upaya mencari pengobatan bagi kanker mulut rahim yang hingga kini belum diketahui obat penawarnya.

Selama ini pengobatan / terapi atas kanker mulut rahim ada tiga, yaitu : operasi, radiasi (penyinaran) dan kemoterapi. Masing-masing terapi itu dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien.

Kanker leher rahim sampai kini belum diketahui penyebabnya. Namun berdasarkan penelitian terbaru, virus HPV merupakan salah satu pemicunya. HPV dapat menjangkiti seorang wanita jika pasangan seksualnya mengidap virus tersebut akibat gonta - ganti pasangan. Selain itu, wanita yang mempunyai kebiasaan merokok juga rawan terkena kanker ini.
Zat nikotin yang dikandung tembakau mempunyai kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput lendir mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker.
Pengidap kanker ini biasanya perempuan usia produktif, pernah melakukan hubungan seks, sering berganti pasangan seksual, kawin dalam usia relatif muda ( belum berusia 17 tahun) dan banyak melahirkan.
Pada kasus kanker mulut rahim, hampir tidak pernah terjadi pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, sebaiknya kaum wanita secara rutin melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali setelah berhubungan seks, atau tiga bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya prakanker / displasia.
Kelemahan pemeriksaan pap smear ini, antara lain disebabkan pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai hingga sel di dalamnya tidak terllihat. Kelemahan lain, disebutkan kemungkinana zat pewarnaan yang digunakan sudah melampaui batas waktu (expire date).

Kendala lain menyangkut human error, misalnya ahli patologi yang membaca hasil pemeriksaan kebetulan matanya lelah, sehingga terjadi kesalahan. Akan anggapan kanker mulut rahim dapat muncul tiba-tiba, tidak benar. Asalkan rutin memeriksakan diri, keberadaan HPV dapat dideteksi.
Displasia atau prakanker terdiri dari tiga tahapan, yaitu ringan, sedang dan berat. Dari tahap displasia menjadi kanker stadium dini, memakan waktu dua tahun. Untuk membuktikan displasia setelah menjalani pemeriksaan pap smear dan dijumpai kelainan, selanjutnya dilakukan biopsi, jaringan kanker dipotong dan diambil untuk pemeriksaan laboratorium.
Mengenai gejala kanker mulut rahim itu, pada tahap displasia sampai stadium I, praktis tanpa keluhan. Baru menginjak stadium 1 A- 3b terdapat keluhan pasien, sedangkan pada stadium 4B sel kanker sudah menjalar ke otak dan paru-paru. Penyakit kanker mulut rahim, merupakan penyakit yang banyak diidap kaum wanita di Indonesia

Entry Filed under: Do you know?. .



Lanjutan...
posted by Dimas at 5:51 PM

Catatan Sahabat yang telah pergi

Sebagian orang percaya bahwa hidup kita ini adalah satu dari rangkaian catatan terdahulu yang terulang kembali. Believe it or Not ! beberapa kejadian yang kita alami, pernah dialami juga oleh orang-orang lain sebelum kita. Seperti apa yang aku alami saat ini… Aku percaya bahwa kejadian yang menimpa aku sekarang pernah terjadi dan dialami juga oleh wanita-wanita sebelum aku. Dan apakah aku mungkin “reinkarnasi” dari wanita sebelum aku?
Jawabannya hanya Tuhan yang tahu. Catatanku ini bukan buku harian…bukan pula sebuah kisah hidup…melainkan sebagai catatan di sela-sela kesibukan hari..sebagai catatan hati. Mudah-mudahan akan berarti…

Dari banyaknya tema kehidupan yang berkaitan dengan kehidupanku, aku tertarik untuk menulis sebuah tema tentang makhluk Tuhan yang dinamakan laki-laki atau Pria. Laki-laki adalah kaum Adam yang diciptakan untuk memimpin bumi ini, tapi apakah bisa seorang pria hidup tanpa seorang pendamping? Dan sejauh manakah seorang wanita masih mengharapkan seorang laki-laki untuk mendampinginya?
Ada secuplik penggalan dari pengalaman seorang wanita tentang laki-laki:
“ Menakutkan sekali memikirkannya, seperti dunia terbalik ketika laki-laki yang kau pikir telah kau kenal dengan baik dapat memperlakukanmu seperti itu. Kalian tinggal bersama selama lima tahun dan tiba-tiba kau terbanting ke bumi. Dalam sekejap mata ia sudah menjadi orang asing-atau bahkan lebih buruk dari pada orang asing, Karena ia mengenalmu dengan baik dan mengetahui cara-cara yang paling tidak tertahankan untuk menyiksamu….Itulah laki-laki untukmu.”
Wei Hui – Shanghai
Dari kisah di atas, aku berpikir sungguh mengerikan laki-laki itu di matanya. Laki-laki, makhluk egois yang terkadang bisa lembut dan terkadang bisa berubah menjadi makhluk yang mengerikan. Sungguh tersiksa wanita yang mengenal laki-laki seperti itu.
Aku memang tidak mengenal betul makhluk yang dinamakan laki-laki, tapi apakah tidak ada criteria laki-laki yang baik dan sejati yang diharapkan semua wanita…?
Kriteria tersebut harus ada dalam diri setiap wanita, karena semua itu agar kita dapat mengenal laki-laki mana yang memang pantas untuk mendampingi seorang wanita baik.
Setelah melakukan survey dan observasi, ada beberapa kesimpulan tentang laki-laki sejati :

1. Kegagahan seorang lelaki adalah terletak sejauh mana ia dapat menahan (menjaga) amarahnya.
2. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
3. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
4. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada sesama manusia.
5. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah..
6. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan..
7. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibaliknya itu…
8. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya..
9. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.
10. Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya ia membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…

Semoga bermanfaat……
Written by: Dewi.S. Idayanti,S.E



Lanjutan...
posted by Dimas at 5:46 PM

Inikah Kodrat?


Ha2... ada temen yang berpendapat soal kodrat... Pada umumnya (mungkin tidak semua seperti ini, tetapi bisa jadi kebanyakan atau minimal semuanya mempunyai sifat2 yang 'kodrati' ini ),
Benarkah ini kodrat?


1. Cowok itu pada dasarnya mata keranjang. Sudah bareng atau punya cewek cakep tapi kalau ada yang 'cakep' lainnya pasti tetap mau2 aja. Apalagi kalau gratis
2. Cewek itu pada dasarnya suka dibohongi, apalagi kalau bohongnya itu merayu atau memuji2. Walaupun dia sadar dibohongi, tapi dia tetap aja seneng mendengarnya.
3. Cowok itu pada dasarnya yang ada dalam otak dan pikirannya cuma seks, sedangkan cewek dalam otaknya dibagi2 atas berbagai pikiran seperti shopping, makan, dll.
4. Cewek itu pada dasarnya matre, dalam memilih pasangannya, at least dia merasa pasangannya harus cukup memenuhi persyaratan ekonominya. Mungkin ukuran persyarataannya ini yang beda-beda antarcewek
5. Cowok pada dasarnya tertarik secara seksual kepada cewek karena banyak hal, bisa karena payudara, bibir, pinggul, kaki, dll. Sedangkan cewek pada dasarnya tertarik cowok karena wajahnya.
6. Cewek pada dasarnya tidak suka cowoknya berbagi perhatian dengan cewek lain, sedangkan cowok, lebih suka punya banyak cewek karena menunjukkan kejantanan dan kegagahan diantara temen2 cowoknya.
7. Cowok pada dasarnya takut dalam urusan seks dibanding cewek karena merasa takut tidak bisa memuaskan. Anehnya, cewek malah tidak terlalu peduli kepuasan ini karena mereka bicara seks adalah untuk cinta.




Lanjutan...
posted by Dimas at 1:10 PM

Wanita sebagai Kodrat


Waduh harus banyak-banyak Istighfar, jaman sekarang banyak sekali wanita yang lupa akan kodrat nya sebagai wanita. Tadi sore ada temen lama, yang dateng ke kantor terus ngamuk-ngamuk gak jelas, mengungkit ungkit masa lalu, yang gak jelas mau nya apa. Setelah mencoba untuk mengerti ada apakah sebenernya dibalik semua ini, Ternyata temen lama saya tersebut sedang kena Stress berat, tapi mungkin iman nya sedang lemah sehingga mencari pelampiasan dengan marah-marah ke banyak orang yang tak berdosa. Dan setelah ditelusuri lebih dalam ternyata masalahnya ada pada rumah tangga nya. His wife have affair. What da hell..

Gw dah kebawa emosi, dengan tingkah laku nya dia ketika ngamuk-ngamuk gak jelas. Maklum lah gw juga manusia dan harus dimaklumi kalo dia ada masalah dengan keluarga nya yang gw jg gak pernah mau tau sedikit pun. Gak ada untung nya gw ngurusin rumah tangga orang.
Ya beginilah sifat temen lama gw yang selalu memendam perasaan kalo ada yang sesuatu yang bikin gak enak di hati. Gak jelas deh mau nya apa.
Mungkin Allah mengizinkan saya tau sehingga mengetahui masalah rumah Tangga mereka. Kali ini gw gak mau bahas rumah tangga orang lain yang gak penting dan gw gak akan pernah mau bantuin urusan rumah tangga orang lain. Even itu rumah tangga sodara gw sendrii. It's not my business anyway.
Yang kali ini pingin gw bahas, tentang kodrat seorang wanita. Sebenernya ya harus yakin aturan yang jelas tentang hubungan suami istri , hubungan Pria dan wanita sudah sangat jelas dan sangat terbaik di atur di Alquran berdasarkan Islam. Ya kita sebagai manusia, mahluk Allah, Hamba Tuhan harus nurut kepada Aturan Tuhan. Gak punya pikiran aja ngikutin aturan manusia. Udah jelas yang menciptakan kita adalah Tuhan, jadi koq bego banget ngikutin aturan Manusia yang serba Salah malahan Aturan Tuhan di nomor dua kan. Gak tau itu Otak disimpen dimana.


Emansipasi-emansipasi hari gini bullshit. Kalo masih mau ngomong emansipasi wanita berdasarkan Islam kayak nya udah bertentangan jauh. Coba buka manual book kehidupan anda , klo anda islam liat lah Alquran dan hadist, pelajari dengan baik bagaimana islam mengajarkan emansipasi wanita. Pelajari kodrat dan fitrah nya anda sebagai wanita!!.

Ada lagi cerita dilemma ketika mau nikah, lu tuh hidup ntah apa yang di jadikan pedoman, ketika menikah kalo masih dilema ngapain nikah, bego banget. Jaman sekarang banyak sekali Manusia yang percaya islam tapi hidup nya gak berpedoman berdasarkan Islam.
Aturan Tuhan koq di permainkan ? Mending pindah agama aja lu pada kalo gak percaya sama Aturan Allah SWT. Banyak sekali sekarang perceraian akhir-akhir ini karena masalah nya klasik banget. MATERI.. pasti gak jauh dari MATERI, cuman mungkin banyak di manipulasi sehingga keliatan nya penyebabnya adalah masalah lain. Ujung-ujung nya kurang nya Iman pasangan tersebut.
Memang hidup ini harus ada materi, tapi harus selalu di inget yang memberi dan mengatur rezeki adalah ALLAH SWT. Dan Inget juga harta,jabatan,wanita dan seluruh yang ada di dunia ini adalah Cobaan. Jadi pertanyaan buat anda, aturan mana yang akan anda pakai ?

Kadang pingin nulis isi nya :

Wanita itu harus tau, kalo Allah itu meninggikan Laki-laki satu derajat lebih tinggi dibandingkan Wanita.
QS An-Nisa : 34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


[289]. Maksudnya: Tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.

[290]. Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.

[291]. Nusyuz: yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. Nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.

[292]. Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.



Jadi harus menerima kalau Allah menjadikan Laki-laki itu pemimpin bagi wanita. Jadi mengapa wanita yang mengaku islam jaman sekarang masih aja gak sadar ?

Tugas mencari Nafkah adalah Laki-laki, jadi kenapa hari ini masih banyak wanita yang ikut-ikutan mencari nafkah dengan kedok emansipasi. Pertama emansipasi lama-lama berusaha menyaingi Laki-laki(suami). Hawa diciptakan Allah untuk menemani Adam, bukan untuk menyaingi Adam.

Entah dimana otak anda wahai para laki-laki yang hidup nya bermalas-malasan malas mencari nafkah, dan membebankan mencari nafkah kepada wanita. Dimana perjuangan anda sebagai seorang laki-laki ?

Entah bagaimana jalan pikiran anda wahai para laki-laki yang membiarkan istri(wanita) nya bekerja mencari nafkah di luar rumah sedangkan anda bermalas-malasan , kemudian suatu hari anda menyesal dan sedih ketika Istri anda menuntut cerai karena anda tidak sanggup menafkahi mereka ? Anda pasti dimintai pertanggungan jawab oleh Allah SWT suatu hari nanti tentang kemalasan anda?

Diamana perasaan anda wahai para wanita tidak menerima rezeki yang Allah berikan kepada Anda ? Anda wahai wanita kadang sering tidak mensyukuri rezeki yang Allah berikan kepada Anda. Anda kurang menghargai perjuangan suami anda mencari karunia Tuhan. Anda terlalu kufur nikmat. Anda lupa yang mengatur rezeki adalah Allah SWT. Anda lupa bahwa suami anda telah berjuang mencari nafkah tapi apa yang suami anda terima balasannya dari anda ? Dimana letak hormat anda wahai para wanita kepada suami anda ? Semakin anda tidak mensyukuri apa yang dikaruniai Allah SWT kepada suami anda, maka yakinlah Allah akan lebih mensempitkan rezeki anda. Ingatlah Barangsiapa yang mensyukuri nikmat ku maka pasti akan aku Tambah. Introspeksi diri , apakah anda termasuk orang-orang yang bersyukur jika masih saja menggerutu mengenai sedikitnya penghasilan suami anda ?
Bersyukurkah anda ?

Banyak dari kita yang terlalu silau dengan gemerlap dunia. Anda pikir hidup ini hanyalah materi. Ingatlah Hidup ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Anda terlalu serius memainkan permainan ini saudaraku.

Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]

dimana letak anda memelihara diri jikalau anda harus keluar rumah untuk mencari nafkah. anda pasti tidak akan pernah bersama anda jika anda harus bekerja tidak bersama suami. Tentunya Allah tidak memelihara anda jika anda melanggar aturan Allah.
Ingatlah "Aku bagaimana yang hamba ku fikirkan"

Coba deh kita semua masing-masing introspeksi diri, baik anda laki-laki maupun wanita. Pelajari aturan tuhan mengenai Hak dan kewajiban anda sebagai seorang Laki-laki. Hak dan kewajiban anda sebagai seorang wanita. Berdasarkan Islam tentu nya.


Wah masih banyak kayak nya yang pingin gw tulis, tapi mata gw dah ngantuk, capee deech.
tadi darah tinggi nya naik soal nya :

Saat sekarang terserah kepada anda pedoman mana yang akan anda pakai dalam menjalani hidup. Kita hanya bisa menyampaikan keputusan ada ditangan anda. Wallahualam.

Wanita di Al-quran pasti bisa dijadikan pedoman buat kita semua. 4:34,33:59,24:26,4:25,2:221,24:31,4:127,2:235,2:228,24:32,3:14,60:10,4:3,4:19,4:22,4:24,24:30,53:45,33:50,27:55,4:32,7:81.

Mudah2an bermanfaat.
Wallahualam...



Lanjutan...
posted by Dimas at 1:04 PM

BOHONG!


Dear friends... Kebohongan! Kita amat sering menggunakan itu untuk sampai-sampai kita tidak menyadarinya. Berbohong untuk perlindungan, menggoda, meyakinkan, menghancurkan, untuk kebaikan atau keburukan..
dimana saja dan kapan saja kita sering melakuan itu. Apakah bohong itu buruk? Sulit untuk mengatakan pada seseorang bahwa si dia lebih cantik daripadanya - jika kamu mencintai dia? Tetap saja bagaimanapun jenis kebohongan, itu adalah suatu muslihat dan beberapa darinya adalah murni "evil".

Ada beberapa signal kebohongan yang kita ketahui antara lain :

* Menutupi mulut
* Menggosok-gosong hidung atau bibir atas
* Wajah merona dan tak terkendali
* Wajah menunduk
* Telapak tangan mengarah ke bawah
* Menjilat bibir
* Tiba-tiba menyilangkan kaki
* Tiba-tiba menyilangkan tangan
* Tiba-tiba menyalakan rokok
* Menggoyangkan kepala ke kiri dan kanan
* Memaksa untuk bertatap mata
* Badan terlihat amat kaku
* Mengepalkan tangan
* Gelisah
* Menyembunyikan tangan
* Kontraksi pada pupil mata
* Nada suara yang datar, lambat tapi ringan
* Berkeringat dan telapak tangan basah
* Terkikih-kikih dengan sengaja
* dan lain sebagainya.....

Dari daftar tersebut, jelas bahwa tidak ada kekurang dari signal-signal tersebut. Untuk mengetahui hal-hal tentang "apakah ia berbohong?", terlebih dahulu kita harus mempelajari tentang manusia dan mengapa signal-signal tersebut terjadi. Canggung dan kegugupan adalah kuncinya. Ketika orang sedang berbohong, ia menempatkan dirinya pada kondisi stress, adrenaline mengalir deras, detak jantung berdegup cepat, otot mengeras, pupil mata mengecil atau keinginan untuk mendapatkan nikotin dari rokok dan bernafas cepat. Hal-hal inilah yang mendasari penemuan dari mesin "Lie Detector".

Lanjutan...
posted by Dimas at 12:41 PM